Fitur BIOS
Fitur
BIOS
Beberapa Fitur yang ada dalam menu BIOS
diantaranya:
1. Chipset Feature Setup
Menu untuk mengatur konfigurasi
fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh chipset, misalnya timing memori.
Fasilitas ini berpengaruh pada kinerja komputer secara keseluruhan.
2. Power Management Setup
Menu untuk mengatur kinerja
perangkat-perangkat sehingga memungkinkan untuk menghemat energi komputer.
- HDD Power Down : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar harddisk akan dimatikan secara otomatis dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar harddisk terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
- VGA Active Monitor : Berfungsi mengatur kinerja harddisk. Pilihlah “Enabled” agar monitor akan dimatikan secara otomatis jika dalam selang waktu tertentu. Atau pilihlah “Disabled” agar monitor terus aktif (tidak dimatikan) baik pada saat melakukan atau tidak melakukan suatu aktivitas pekerjaan.
3. PCI Configuration
Menu untuk konfigurasi
perangkat-perangkat dan PCI, seperti alokasi IRQ.
4. Integrated Pheriperals
Menu untuk mengkonfigurasikan
fasilitas-fasliitas yang berhubungan dengan perangkat terhubung dengan motherboard
seperti harddisk controller, floppy disk controller, serial dan parallel port
meliputi konfigurasi port dan IRQ. Non aktifkan yang tidak dibutuhkan untuk
membebaskan IRQ.
5. Load Setup Defaults
Menu untuk meningkatkan kinerja
komputer secara instant. Apabila komputer berjalan stabil dengan setting ini,
Anda dapat melakukan konfigurasi setting tambahan.
6. Supervisor Password
Menu untuk membuat password supervisor,
password ini berlaku untuk proses booting dan proses konfigurasi setup BIOS.
Dengan kata lain, setiap orang tidak dapat mengaktifkan sistem operasi memasuki
dan melakukan perubahan setup jika tidak dapat melewati password yang ini.
melindunginya. Buatlah password supervisor atau abaikan jika dirasa tidak
perlu.
7. User Password
Menu untuk membuat password user,
password ini hanya berlaku untuk proses booting saja dan tidak bisa digunakan
untuk mengubah konfigurasi setup BIOS. Dengan kata lain, sistem operasi tidak
akan diaktifkan selama pengguna tidak melewati password akan tetapi dapat melakukan
perubahan konfigurasi setup. Buatlah password user atau abaikan jika dirasa
tidak perlu.
8. IDE HDD Auto Detiction
Menu untuk mendeteksi
parameter-parameter harddisk yang dikenali komputer, seperti Type, Size, Cyls,
Sector, Mode, dan sebagainya. Gunakanlah setting “Yes” untuk port yang aktif,
dan settinglah “No” untuk port yang tidak digunakan.
9. HDD Low Level Format
Menu untuk melakukan proses format
harddisk. Tidak semua komputer memiliki BIOS dengan fasilitas ini.
10. Save & Exit Setup
Menu untuk menyimpan berbagai
kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
11. Exit Without Saving
Menu untuk mengabaikan berbagai
kemungkinan perubahan konfigurasi setup dan keluar dari setup BIOS.
Komentar
Posting Komentar