Konsep Managemen Proses
Konsep
Manajemen Proses di Sistem Operasi
26 Votes
Dalam kegiatannya sehari-hari,
sistem operasi memiliki sebuah mekanisme proteksi untuk memastikan dirinya,
semua program yang berjalan, dan data-data penggunanya berjalan dengan baik.
Untuk melakukan hal tersebut, sistem operasi memiliki dua jenis ( mode)
operasi yang saling terpisah. Dua operasi tersebut, yaitu user mode,
eksekusi program dikendalikan oleh pengguna, dan kernel mode,
eksekusi program dikendaikan oleh sistem operasi, dinamakan dual-mode
operation.
Dual-mode operation diimplementasikan pada arsitektur perangkat keras. Sebuah
bit yang disebut mode bit ditambahkan ke perangkat keras untuk
menunjukkan mode operasi saat itu: 0 untuk kernel modedan 1
untuk user mode.
Dengan adanya dual-mode
operation, eksekusi sebuah program/proses bisa dibedakan sumbernya, apakah
dieksekusi oleh sistem operasi atau dieksekusi oleh pengguna. Hal ini akan
sangat berguna dalam berjalannya sistem operasi.
Selain itu, sistem operasi memiliki
sebuah mekanisme untuk melindungi prosesor dari berbagai macam program yang
berjalan. Bayangkan jika ada sebuah proses mengalami infinite loop.
Tentu saja prosesor akan terus menerus melayani program itu dan menghambat
proses lainnya yang akan dieksekusi prosesor, dan hal ini bisa dipastikanakan
mengurangi kinerja dari komputer.
Walau dua proses dapat dihubungkan
dengan program yang sama, program tersebut dianggap dua urutan eksekusi yang
berbeda. Sebagai contoh, beberapa pengguna dapat menjalankan copy yang berbeda
pada mail program, atau pengguna yang sama dapat meminta banyak copy dari
program editor. Tiap-tiap proses ini adakah proses yang berbeda dan walau
bagian tulisan-text adalah sama, data section bervariasi. Juga adalah umum
untuk memiliki proses yang menghasilkan banyak proses begitu ia bekerja.
Manajemen Proses
Proses adalah sebuah program yang
sedang dieksekusi. Sedangkan program adalah kumpulan instruksi yang ditulis ke
dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi. Sebuah proses membutuhkan sejumlah
sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber daya tersebut dapat
berupa CPU time, alamat memori, berkas-berkas, dan
perangkat-perangkat M/K. Sistem operasi mengalokasikan sumber daya-sumber daya
tersebut saat proses itu diciptakan atau sedang diproses/dijalankan. Ketika
proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mengambil kembali
semua sumber daya agar bisa digunakan kembali oleh proses lainnya.
Sistem operasi bertanggung jawab
atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
- Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses. Sistem operasi bertugas mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat digunakan untuk proses lainnya.
- Menunda atau melanjutkan proses. Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan, sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar.
- Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi. Sistem operasi akan mengatur jalannya beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan data yang sama, juga untuk mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancar
- Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi. Sistem operasi menyediakan mekanisme agar beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses lainnya.
- Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock. Deadlock adalah suatu keadaan dimana sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki oleh proses lain. Saling menunggu inilah yang disebut deadlock(kebuntuan). Sistem operasi harus bisa mencegah, menghindari, dan mendeteksi adanya deadlock. Jika deadlock terjadi, sistem operasi juga harus dapat memulihkan kondisi sistemnya.
Manajemen Memori Utama
Sistem operasi memiliki tugas untuk
mengatur bagian memori yang sedang digunakan dan mengalokasikan jumlah dan
alamat memori yang diperlukan, baik untuk program yang akan berjalan maupun
untuk sistem operasi itu sendiri. Tujuan dari manajemen memori utama adalah
agar utilitas CPU meningkat dan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian memori.
Memori utama atau lebih dikenal
sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte
yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word
atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi
sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU
dan perangkat M/K. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang
bersifat volatile(tidak permanen), yaitu data akan hilang kalau
komputer dimatikan.
Sistem komputer modern memiliki
sistem hirarki memori, artinya memori yang ada di komputer disusun dengan
tingkatan kecepatan dan kapasitas yang berbeda. Memori yang memiliki kecepatan
sama dengan kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang kecil, berkisar hanya
dari ratusan KB hingga 4 MB dengan harga yang sangat mahal. Sedangkan memori utama
yang kecepatannya jauh di bawah kecepatan prosesor memiliki kapasitas yang
lebih besar, berkisar dari 128 MB hingga 4 GB dengan harga yang jauh lebih
murah. Sistem hirarki memori ini memiliki tujuan agar kinerja komputer yang
maksimal bisa didapat dengan harga yang terjangkau.
Komentar
Posting Komentar